REVIEW: WHAMISA Organic Flowers Toner Original

Hellow, kali aku akan memberikan reviewku tentang Whamisa organic flowers Toner. Well, I know aku sudah ketinggalan hypenya. sebenarnya ak beli ini uda kurang lebih setengah tahun, dan foto di bawah ini adalah kira-kira 2 bulan setalah kupakai. Tapi well, maafkan daku yang terlalu malas mengetik ini. yepp, aku tau untuk bertahan di dunia blogging ini, konsistensi adalah hal yang suangat penting, soo resolusi tahun 2018 ini adalah sayah akan berusaha lebih konsisten dalam menulis blog sayah. Dan terima kasih pada teman-teman sekalian yang sudah menyempatkan diri untuk masuk dan membaca blog saiyah. Langsung sajah, review aku tentang toner yang terkenal dengan kelembapannya yang sering dipuji-puji ini.




Untuk wanginya: uenak banget wanginya. lembut, tidak menusuk, menenangkan. Sejujurnya aku agak ragu awalnya sama produk fermentasi, karna produk fermentasi essence negara tetangganya yang sangat terkenal dengan keampuhannya dalam memperbaiki berbagai masalah kulit, mulai dari kelembapan sampai pengencangan (yeepp FTEnya SK-II) sungguh daku gak tahan sama baunya. la terkataken, tak terbilangkan, tak terdeskripsikan. walopun memang setelah memakai itu 5 hari (pas aku dapat hadiah karna beli foundienya wajahku memang terasa berubah, lebih lembut dan flek bekas jerawat juga agak menghilang, tapi berbie tak sanggup bertahan dengan "wanginya" yang ruar biasah. that's why i dont think aku yang sekarang berpikir untuk membelinya. tapi ntah nanti kalo seandainya aku sudah bisa meng-overcome baunya atau tiba2 terlalu puas sama hasilnya sampai tidak memikirkan baunya, atau may be mereka melalukan terobosan baru dengan wangi yang lebih nose-friendly. lets see.. oh, back to the topic, karna ketakutan itu awalnya aku ragu sama produk fermentasi bunga ini. tapi ternyata wanginya sangat-sangat nose friendly. aku sangat suka.

untuk konsistensinya: nah ini yang jadi masalah. produk ini sangat lengket. sangat. sangat. sangkit lengketnya setelah makai semua produk, ak harus cuci tangan, karna rasa lengketnya masih tersisa. well, ak sering bilang kalo ak sangat tidak suka produk yang lengket. Dan sangking lengketnya awalnya aku sampe pakai kapas untuk mengoleskan ke wajah. tapi setelah melihat beberapa yuhtubers dan belogers menggunakan whamisa toner ini, aku berhasil meyakinkan diriku bahwa sepertinya keefektifannya akan lebih maksimal bila langsung dipakai diwajah menggunakan tangan yang bersih. well, soo.. daku bertahan, berkutat, whatever the right word is untuk menggunakan whamisa toner ini dengan baik dan benar.

untuk Hasilnya: yeepp, i think aku juga mendapatkan seperti yang dikatakan mayoritas penggunanya, wajahku jadi lebih lembut. untuk flawless i dont think so sih. Dan menurutku produk ini kurang "kuat" jika diminta untuk bertarung sendiri. karna aku tetap harus pakai pelembap QV cream setelahnya, gak bisa dengan pelembap biasa, karna tetap terasa kering. sebenernya aku menganut "the less is better" jadi kalau seandainya wajahku bisa lembab hanya dengan whamisa toner ini, well I'll just stick with this product tanpa tambahan produk pelembab yang double en esktra seperti QV cream (karna sebenenarnya kulitku kombinasi, cuman bagian wajah yang kering memang kering banget). So, well, kalau pertanyaan apakah aku recomended produk ini, well yeah, karna aku bisa merasakan kelembutan yang dijanjikannya, but i'll not repurchase it, bekauseh selain produk ini masih kurang dari ekspektasiku, produk ini memberikan sensasi lengket-lengket jua (errr, i definitely can't say i like it), I also will try to find the better one for my skin out there yang pas sesuai dengan yang berbie inginkan. so pertualangan toner ini akan berlanjut.... 
akhir kata, sayah mengucapkan terima kasih, see yuh next time, good nite... 

Comments